Panggilan itu akhirnya kunjung juga menghampiriku, sekedar menyapa menggapai pasirmu.
Tak mudah memang, namun harus ku lewati itu semua demi
memelukmu.
Begitupun butiran air terus mengucuri tubuhku, seiring ku datang kearibaan
engkau.
Engkau pemilik tertinggi di tataran jawa, serta engkau
pula-lah yang mengajariku akan makna.
Panjang dan begitu lama kunantikan keindahanmu, gejolak
tak sabar datang menyaksikan danau tepat berada di perutmu beserta puncak pasirmu.
Kental akan cerita rakyat dan legenda, bergulir masuk
dalam kedua telingaku.
Membuatku tau,
bahwasanya kami siapa, serta untuk apa terlahir di pertiwi.
(Mt. Mahameru)