Thursday 9 July 2015

Alam Sanding Bulan Berkah

Selepas mata memandang elok, tak lekas membosankan.
Menawan air seirama dalam kebanyakan.
Menandakan laut lepas dalam  tingginya tebing terpijak.

Berdiri kokoh  di tingginya tebing curam.
Membuat makna ungkapan puas dan  bangga melihat matahari menyapa.
Matahari eksotis ke-emasan menemani indahnya bulan membawa berkah.

Waktu terus bergulir, seiring lapar perut menyeruak pada bulan itu.
Cacing-cacing bergumam, bermakna dzikir ke sang-esa atau hanya lapar semata.

Tak terasa, putaran jarum jam tepat berada pada waktunya.
Saatnya kumandang adzan seirama, dalam fakta.

Memasukan manisan ke- mulut merupakan awal kegiatan.
Awal yang disunnahkan untuk memulainya.
Bersamaan  menyeruput air kelapa dan  menelan makanan menjadi syarat kami berbuka.

Sapaan begitu terasa dalam kepergiannya menjadi gelap.
Gelap bertanda dalam pergantian hari dalam rutinitas sebuah keseharian.
Mengharuskan pulang dalam  keharuan

Begitu megah dan agung, indahnya sang pencipta menggambarkan lukisan.
Lukisan tak tertandingi oleh makhluk-mahkluk ciptaan.


Dream Beach (Bali)

No comments:

Post a Comment