Thursday 30 July 2015

Polemik Ironi

Alam indah nan  budaya terjaga menjelaskan mereka dari Timur.
Logat beragam tak dikenal, bukan mengasingkan.
Ramah tamah, senyum rupawan begitu khidmat teruraikan kepada pendatamg.

Tersirat besar akan makna mereka punya apa dan memohon apa….
Bukan rupiah sebagai bantuan…
Melainkan kemajemukan serta plural dalam badan berdiri.

Alam begitu rupawan tersimpan, terjaga dan terbiarkan….
Kekuatan-kekuatan tersalah artikan tak ada dorongan terealisasikan.

Hanya kaum-kaum ironis dengan karakter ingin memajukan,
Namun sirna tatkala tak ada umpan balik dari penguasa (Borjuis).

Timur kaya, dengan nilai, norma, adat dan budaya bersanding  alam berjejeran.
Tapi entah Borjuis  berpikir apa….

Berpikir pendek bukan investasi memajukan.
Melainkan perkaya nafsu sahwat pribadi tak tercolek…


Flores Timur – Sikka

Nusatenggara Timur

No comments:

Post a Comment