Thursday 9 July 2015

Aku – Dia - Alam

Melewati indahnya pulau beserta  zona antar selat menjadi acuan perjalanan.
Persiapan bersanding kesiapan jelajah indahnya alam,  menggebu dalam  jiwa.

Tak ada beban meraih untuk menghampiri.
Bermodal  kendaraan roda dua, bersiap mental untuk menyapa.

Aku dan dia siap dalam kebersamaan lelahnya jiwa.
Jiwa - jiwa bangga akan Indonesia.
Jiwa - jiwa puas dalam indahnya alam Indonesia.
Jiwa - Jiwa yang puas akab budaya.
Jiwa – jiwa tersakiti dalam kekuatan kepercayaan  ternodai.

Kami sama…..
kami Indonesia……
kami cinta akan budaya dan alamnya…….

Indahnya air kembar jatuh menyentuh dataran.
Bak representasi  kami yang kembar dalam  nasibnya.

Nasib yang harus bangkit dalam perjalanannya.
Nasib yang  harus berubah seiring kerja keras bersahaja.

Kerja keras berbuah hasil pada akhirnya,  harus terlihat terbuka terpanah.
Bukan untuk siapa,  melainkan agar mereka tahu siapa yang  disia-sia.

Alam menawarkan keindahan makna tersirat bak perjalanan kehidupan.
Mengairi layaknya air terjun kembar yang berjatuhan.

Begitupun kehidupan perjalanan.
Bangkit dari pahitnya nodai dua insan yang tersakiti.
Beriringan terus menerus  mengalir berdampingan dari hulu ke hilir.
Hingga akhir jelas bermanfaat untuk sesama.

Bahkan bersahaja bagi makhluk hidup yang berada di sekitarnya.


Air Terjun Kembar (Kampung Anyar -  Banyuwangi)

No comments:

Post a Comment