Namanya menjadi
manis dalam ingatan.
Manis tersilat
terbalut dalam kesedihan.
Ingatan yang
mewajibkan kedatangan.
Sekedar menyapa,
melihat dan berjumpa.
Mengenal dalam
keberadaanya.
Cuaca siang panas
benderang lenyap bias terurai, Tatkala ada seseorang dan semangkuk buah buahan
dengan butiran
dingin menjadi pelengkap perjalanan.
Perjalanan yang
membutuhkan pengorbanan.
Bukan kekecawaan,
melainkan menyayangkan....
Bukan menyayangkan
melainkan kekecewaan....
Melihat pepohonan
tumbang hanya diperjualbelikan.
Dibalut dengan
rimbunnya ranting terbentang.
Keindahan memukau
memanjakan setiap pepohonan tegak menantang,
Namun tetap
meyesalkan....
Kenapa...
Kenapa harus mereka
yang terbunuh dan terbinasakan demi nafsu kaum kaum kapitalis...
Hanya dapat
mengabadikan dan ada harapan berujar..
Ujar yang
senantiasa menghargai alam berjajar...
Aku ingin mereka
hidup layaknya kita yang menikmatinya.
Biarkan ia tetap
melepaskan oksigennya.
Oksigen bagi kami
yang berdetak.
Berdetak dalam
kehidupan.
Kenapa kau biarkan
mereka tumbang dengan kejam bersama kekecewaan.
Kekecewaan yang
membuat mata terpanah jika paham dengan tujuan alam hadir dalam kehidupan.
Taman Jawatan -
Banyuwangi
No comments:
Post a Comment